Ahad, 3 Februari 2013

"Pencil Sketch" Pertemuan I

Ini pertemuan pertama kami. Semuanya tampak serius kan hehehe harusnya dong.

Pertemuan perdana ini kami mempelajari cara mengarsir dan kekuatan arsiran.
Teknik dan tata caranya sebangai berikut:
Sediakan kertas HVS, alas, rol, dan pensil 2B (boleh pensil kayu atau mekanik).


 
Bagian 1
1) Buat kotak-kotak kecil berdiameter 1x1 cm sebanyak 5 bauh dan buat jarak diantaranya selebar 0,5 cm.
2) Kotak pertama dibiarkan tanpa arsiran (0%)
3) Kotak kedua diarsir dengan kekuatan 25%, tekanan pensilnya cukup dengan berat pensilnya artinya arsiran dilakukan tanpa tekanan tangan.
4) Kotak ketiga diarsir dengan kekuatan 50%, tekanan pensilnya sudah mulai dipakai tapi hanya tekanan seberat tangan saja, artinya berat tangan mulai dijatuhkan untuk menebalkan warna arsiran.
5) Kotak keempat diarsir dengan kekuatan 75%, kita mulai menekan tangan di sini tapi belum menekan sekuat-kuatnya.
6) Kotak kelima diarsir dengan kekuatan 100%, artinya kita akan menekan pensil sekuat-kuatnya untuk memperoleh warna maksial dari pensil 2B. (hati-hati jangan sampai kertasnya robek ya :D).

7) Lakukang berulang langkah demi langkah secara runut sebanyak 10 kali dan untuk latihan ulang  sehari 5 kali. Ini dilakukan untuk melatih tangan dan otak agar terbiasa dengan perubahan tekanan arsiran.
8) Kalau arsiran kamu sudah banyak yang tepat maka saatnya naik tingkatan.


 Bagian 2
1) Buat kotak dengan diameter  5x1cm.
2) Mulailah mengarsir  dari tanpa tekanan (0%) sampai tekanan 100%.
3) Arsiran dilakukan dalam sekali tarikan arsiran penuh tanpa jeda (istirahat).
4) Lakukan sebanyak 10 kali dengan mengikuti langkah 1-3 secara runut.
5) Tujuannya agar tangan terbiasa menaik turunkan kadar kekuatan arsiran dalam sekali tarikan arsiran.





Bagian 3 (Bola, Teknik 1)

1) Mulailah dengan membuat lingkaran dan beri garis batas dengan tekana 25%, lihat gambar (1) dan jika terlalu jelas bisa dihapus dengan menekan penghapus ke atas garis-garis itu.
2)Beri arsiran 25% pada bagian teratas, dan kemudian langsung menaikkan tekanan ketiap bagian kolom dibawahnya hingga kadar 100%, seperti gambar (2).
3)Bagian bulatan kecil pinggir bola jangan diarsir, biarkan ia putih karena itu tempat bias cahaya tertinggi.
4) Isi setiap celah yang belum terarsir penuh, seperti gambar (3).
5) Hilangkan batas antar arsiran 25%, 50%,75%, dan 100% dengan cara mengarsir batas itu dengan kadar 25%-75% (tergantung batasan).
6) Beri sapuan halus dengan kapas dengan mengikuti garis batas yang pertama (meligkar).
7) Bagian bias cahaya mungkin akan kena sapuan arsiaran dan ia dapat dimunculkan kembali dengan cara menghapus arsiran titempat bias cahaya.
8) Beri arsiran bayangan bola, hasilnya dapat dilihat pada gambar (4).


Bagian 4 (Bola, Teknik 2)

Hampir sama dengan teknik menggambar bola 1, bedanya teknik 2 tidak mengarsir berdasarkan garis batasan tetapi langsung mengarsir dengan menurunkan kadar arsiran berdasarkan gelombang garis batas yang tak kita buat lagi. Langkahnya dapat dilakukan dengan cara berikut.

1) Buat bulatan besar dengan bulatan kecil di dalamnya.


2) Arsir seluruh bagian bola dengan tekanan 25% kecuali bagian bulatan kecil.







3) Untuk bagian selanjutnya diarsir dengan tekanan 50% dengan menimpali arsiran sebelumnya.







4) Selanjutnya diarsir dengan tekanan 75%, dengan menimpali arsiran sebelumnya.

5)Arsir bagan terbawah dengan tekanan 100% menimpali arsiran sebelumnya.









6) Rapikan arsiran dan hilangkan batasan tekanan arsiran.
7) Beri sapuan dengan kapas dan haluskan bagian yang perlu dihaluskan dan beri tekanan warna pada bagian tergelap benda, beri bayangan dan terangkan (dihapus) pada daerah bias cahaya.



SELAMAT MENCOBA



Sabtu, 2 Februari 2013

Api yang Meletup itu Semangat!

Adakalanya senang, keinginan, harapan, imajinasi, dan semangat yang muncul tiba-tiba dan hilang raib entah kemana. Ya, kita semuanya marasakannya namun yang terpenting bagaimna kita menjaga hal-hal positif  tetap ada dan membayangi setiap langkah hidup kita. Selaksa api yang meletup membutuhkan bahan bakar untuk mempertahankan letupannya. Maka inilah kita, api yang terkadang kekurangan bahan bakar untuk tetap bisa berkobar dan mencoba meletupkan diri dan berharap disambut sabut, ranting dan dahan kering bahkan bensin dan solar.

Minggu, 13 Januari 2013, di Museum Tsunami Panyoet mencoba meletupkan diri seperti api yang berharap disambut rerantingan dan dahan kering. Para Panyotista dan seniman gambaris lainnya telah berhasil menjadi bahan bakar yang menjaga api semangat hari itu. Belasan seniman dari beragam komunitas menggambar di Aceh memenuhi undangan menggambar Panyoet. Bara api itu berkobar dalam tema 'mengindrai samudra' dan  bukan kepalang karya yang dihasilkan. Meskipun hanya berduarai waktu singkat, namun gambar yang dihasilkan sungguh luar biasa.





Diniatkan semua karya hasil pembakaran semangat ini akan dipamerankan di lain kesempatan setelah mengalami proses pemolesan dan penambahan hal-hal yang dianggap perlu tentunya.

Api yang dicoba letupkan berhasil disambut sabut, rerantingan, dedahanan dan BBM dan kemudian akan tetap dijaga kobarannya tak akan dibiarkan padam. Meskipun kita tahu kadang kalanya ia meredup tapi kami selalu ingin memastikannya tak akan mati dan terus membuatnya membara. Tak perlu menggapnya khayalan tapi sebut saja pengharapan dan doa bahwa Panyoet akan catar membahana badai. Aminkan kawan!