Khamis, 19 Julai 2012

Tips Ramadhan Ceria!

Ramadhan nggak boleh identik dengan lemes. Ramadhan kali ini harus penuh dengan warna. Dan, taraaaaaaaaaaaa! Ramadhan asik binti ceria dataaaang…!

Salam Panyoetista, gimana dengan persiapan Ramadhan kamu? Sudah ada rencana mau ngapain? Wah, pasti sebagian dari kamu sudah punya agenda donk. Dan pasti seru bisa bikin Ramadhanmu ceria abis.

Buat kamu yang belum punya agenda apa-apa nih, yuuk nimbrung bareng Club Comic Panyoet Aceh. Karena kami bakal bagikan beberapa tips buat ngisi agendamu yang kosong, dan tentu bikin kamu ceria, nggak lesu apalagi letoy, dan pastinya puasamu jadi nggak terasa sampe ngebuburit. Wah, apakah itu?

1. Ngisi waktumu dengan mengunjungi toko buku, bisa buat nambah koleksi dan wawasan kamu. Bagi kamu yang lagi minim uang saku, bisa tuh kunjungi rumah peminjaman (atau kita kenal rental) novel atau komik. Buat sebagian dari kita tentu novel dan komik bukan barang asing. Ahaaa! Pasti!

Nah, membaca bisa membuat puasamu tetap ceria dan dapat ilmu baru pastinya. Asik!
Saran sih, kamu bisa ngelirik komik salah satu anggota Panyoetista HasbiallahYusuf, komik
yang lucu abis dan dijamin bikin puasamu jadi rame. Wow!
Buruuuuan! Hehe 

2. Selain dengan membaca, boleh donk lemesin tangan, eiits bukan lemesin badan yaaw, tapi lemesin tangan. Aha! Kalimat itu biasa kami gunakan untuk menggambar, istilah lain dari pemanasan. Hiaaaak! Wkwk…
Nah, diantara kalian mungkin ada yang gemar coret-coret, boleh tuh kembangin bakatnya 
dengan berlatih menggambar. Coba-coba garap komik misalnya, nggak usah yang berat-berat dulu, misalnya komik strip (buat contoh bisa nih belajar dari karyanya Panyoetista: komikstrip). Atau dari sebagian kalian ada yang suka nulis. Ah! Itu bisa juga, kayak kami ini nulisin blog buat kamu-kamu. Gimana?
Oke kan?

Kalau kalian lagi miskin ide, adu duu pasti sebel banget kan? Eeiits, jangan sebel-sebel dulu nanti puasamu tidak asik lagi. Hhmn, gimana kalau untuk idenya pakai tema sekitaran puasa. Tentu donk puasa di daerahmu beda-beda dengan daerah kami (Aceh). Misalnya rutinitas warga kampung kamu saat membangunkan warga pakai TOA meunasah, atau ada yang pakai odong-odong keliling kampung sambil putar lagu kasidah, ‘jilbab jilbab putih…’. Ooops! XD

3. Buat kamu yang penasaran dengan perkembangan kemampuan gambarmu sejauh mana dibandingkan teman lainnya. Asik tuh kalau berkunjung ke blog atau situs komik indie seperti www.ngomik.com atau devianart untuk membandingkan kemapuanmu. Tentunya setiap orang miliki sudut pandang yang berbeda, dengan kemampuanmu menilai kekurangan dari teman bisa saja kamu melahirkan karya yang lebih bagus dari mereka. Gimana? Berani? Pasti donk.

Intinya belajar dan tetap semangat. Sssst! Mumpung baca-baca di ngomik.com masih gratis. Wkwkwk.
Dan kamu bisa jadi anggota juga lho. :O

Bosan dengan suasana kamar? Gimana kalau pindahkan kamarmu ke mesjid. Ooow, maksudnya kamu lho yang ke mesjdi. Sekalian manen pahala dan huting gambar di sana. Ahahaha….

Eeh, pernah ketemu bapak-bapak yang gelagapan pas henponnya bunyi ketika sedang shalat?
Gimana ekspresinya? Wkwkwk…
Atau pas lagi shalat ada kejadian terjun payungnya si cicak tepat ke muka seseorang.
Wkwkwk…

Nah! Bisa buat ide gambar kamu kan? Ssth… jangan-jangan kamu sendiri yang sedang asyik perhatikan kesalahan orang, malah pakai mukena sebagai sarung. Gimana tu ya? #bayangin
sambil ngakak. Wkwkwk… XD

3. . Buat nambah pahala, kamu bisa berbagi kasih dengan mereka yang membutuhkan bantuan. Bisa dengan mengunjungi panti jompo. Atau bermain bersama adik-adik di panti asuhan. Atau sekedar duduk mengeja alif ba ta dengan anak pemulung yang putus sekolah. Tentu mereka merindukanmu, dan kami juga (panyoetista). ^_^

Serta kegiatan ibadah lainnya yang bakal membanjirin pahalamu di bulan Ramadhan yang mulia ini. Yang pasti, kudu tetap berbagi kasih walau dengan sebuah senyuman.

Semangaaaaaaaaaaaaaaat!
Gimana dengan tips Ramadhan asik binti ceria? Udah tau mau ngapain kan? Kalau gitu, cemunguuuuuuuuuuuuuuuuuuuud ya teman-teman.  Dan, selamat menunaikan ibadah puasa. ^0^


Isnin, 9 Julai 2012

Mengkritik Dengan Gambar


DALAM kata pengantarnya, yang ditulis sendiri oleh Eko S Bimantara, komik ini berawal dari buku komik kecil yang judulnya “Di Atas Lega Bertaruh Nyawa” yang memotret dan mengkritisi permasalahan kereta api di Jakarta. Dari sini muncul nama KRL (Komik Rada Lucu) yang diambil dari homofon KRL (Kereta Api Listrik).

Sesuai dengan judulnya, buku ini adalah sekumpulan komik strip empat panel. Eko S Bimantara, anggota komunitas SERRUM (share room), menciptakan sendiri ide, ilustrasi, bahkan desain sampul komik tersebut.

Pada komik ini tersaji beberapa komik strip yang tersusun rapi dalam beberapa bab, diantaranya: Di Atas Lega Bertaruh Nyawa, Kutonton Kau Tonton, dan Keluarga Hingga Akhir Masa. Selain itu ada juag edisi spesial Kartini dan edisi sepesial yang menceritakan

PANYOET DAN SECUIL PRESTASI

SALAM PANYOETISTA...

Wah apa kabar nih minggu ini? Harus lebih bersemangat yaa. Kali ini saya saya coba sedikit berbagai pengalaman tentang keikutsertaan saya pada PEKSIMINAS XI di kota mataram, 1-6 Juli lalu. Ya tentu saja setelah saya lulus seleksi PEKSIMIDA Aceh Bulan Juni lalu. 

Sesuai  prosedur dan jadwal tertera di scedule acara dan kegiatan, saya melihat bahwa lomba komik strip akan dilaksanakan di UMM (Universitas Muhammadiyah Mataram) salah satu perguruan tinggi lokasi PESIMINAS selain UNRAM (Universitas Mataram)

Suasana Lomba di Aula UMM

Oh iya, jadwal yang tertera pada Scedule  itu adalah tanggal  5 Juli 2012, hari kamis. Hari rabu siang, kira-kira pukul 13.00 WITA adalah waktu untuk teknikal meeting bagi peserta lomba. Teknikal meeting ini bertujuan untuk menjelaskan kriteria, waktu dan durasi pelaksanaan lomba komik strip. Hal ini agar menyamakan persepsi tiap-tiap peserta lomba. Sehingga menghindari kesalahpahaman dan  kemungkinan-kemungkinan yang tidak diharapakan.

Pameran karya yang sudah selesai di lobi UNRAM (Universitas Mataram)

Pada tangkai lomba ini ternyata ada 3 dewan juri, Salah satunya Beng Rahadian, masih ingat kan?? selain itu ada Toni dan Iwan Gunawan. Wah padalah saya berharap dapat bertemu dengan Bang Beng di Akademi Samali. Tapi yaaa... akhirnya kita berjumpa disini J sebagai peserta dan dewan juri. hehehe

Beberapa hal yang menjadi perhatian saya adalah teknikal meeting ini hari itu adalah  mengenai katagori penilaian terhadap karya, di antaranya adalah Gamaar hasil karya merupakan komik Strip. Menurut Beng Rahadian komik Strip adalah komik sekali baca tuntas. Artinya tidak perlu membuka lembar baru yang harus memaksa kita mengetahui jalan ceritanya. “itu buku komik namanya”  Selanjutnya gambar boleh diwarnai atau hitam putih. Sementara waktu yang diberikan hanya 4 jam. Sejak pulul 9 hingga pukul 13.00 WITA. Oh iya media Gambarnya berupa kertas karton dengan ukuran 40x60 cm. Selanjutnya dalam komik Strip boleh menamakan karakter komik yang kita buat dan gaya gamabarnya bebas. Namun yang paling substansi dari semuanya adalah  pesan komunikasi dari komik ini yang berhubungan dengan tema. Nah,,, ini yang menjadi garis batas karena tema akan disampaikan pada saat menit pertama pelaksaanaan lomba. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi peserta lomba, tak terkecuali saya. Namun juri hanya memberi sedikit clue “Pokoknya bacalah koran hari ini dan besok, Siapa tau dapat inspirasi” karena komik strip adalah karya yang bisa di muat di koran atau tabloid.

Foto Bersama Kontingen Aceh - Senggigi beach

Esok harinya saya meminta pertolongan Khairus untuk membeli koran,
Khairul adalah mahasiswa UNRAM (Universitas Mataram) yang menjadi LO untuk kontingen Aceh. Selai Siti, Iwan, dan herman.  Meraka dalah kawan baru yang disiplin dan bertanggung jawab. Tidak seperti saya yang terlambat pada saat perlombaan, walaupun demikian saya bukan satu-satunya yang terlambat.

Syukurnya lomba belum dimulai hanya saja peserta lain lebih dulu tiba dan segala perlengkapan lomba telah dibagikan. Yaitu berupa 2 kertas A2, dan 1 buku gambar A3. Untuk melepas risau dan menghibur diri saya coba menyapa beberapa peserta lain, namun saya lupa nama-nama mereka selain Dhea salah satu peserta perempuan, dia dari palembang. Dia adalah peserta PEKSIMINAS X di pontianak Kalimantan Barat dua tahun lalu. Darinya pula saya mendapatkan tips dan trik memanfaatkan waktu.

Penyerahan Tropi oleh Mentri Pariwisata 

Bagi saya sendiri PEKSIMINAS merupakan Event Terbesar saat ini selama saya bergelut di ranah gambar-menggambar, dulu saya sering mengikuti event se-kelas kampus dan tingkat daerah saja. Saya pikir PEKSIMINAS jauh lebih bergengsi. Bagi Saya PEKSIMINAS XI di mataram adalah Event nasional pertama  yang saya ikuti, tidak seperti Dhea yang sudah berpengalaman.

Saya agak canggung dan tak berharap lebih, hanya seorang mahasiswa komunikasi di IAIN Ar-Raniry. tidak seperti rival lain yang mengenyam pendidikan di Fakultas Seni Rupa dan Diskonvis (desain komunikasi Visual).
Karya Saya

Yah... saya pikir setidaknya saya bisa berkenalan dan memeriahkan acara ini saja sudah cukup berarti dan kepuasan sendiri buat saya. Sementara itu jam telah menunjukkkan pukul 09.00 WITA Lomba Sudah Dimulai, para peserta telah sudah siap mendengar tema yang selama ini dirahasiakan. Tema untuk lomba komik strip ini adalah “ KEBERAGAMAN” dan sayapun mulai berfikir keras untuk menciptakan plot komik strip ini. Hasilya setengah jam hanya terpakai untuk berpikir dan membuat story board di buku gambar A3. Lalu secara pasti saya transfer story board tersebut langsung ke lembar lomba dan tentu saja dengan ketelitian dan kesabaran. Sesekali saya sempat melihat rival lomba, lalu saya mengambar lagi dan memanfaatkan dengan baik sisa waktu yang tersedia.

Narsisnya Saya. hehehe

Panyotista tau?

Tool yang saya gunakan untuk membuat komik ini selailn pensil dan penghapus saya mengunakan penggaris buterfly no 10. Drawinng pen 0.3 dan 0.6 , pen gel 0.7 , spidol Snowman. hanya itu saja.

Seperti yang disarankan Dhea, agar tidak menghabiskan waktu  terlalu lama, saya harus menyelesaikan keseluruhan Sketsa  gambar lalu baru di tinta, saya mengikuti sarannya dan syrukurlah saya memanfaatkan 4 jam itu dengan baik. Usai Lomba kemudian saya sempat berfoto dengan Beng Rahadian serta rekan lainnya dalam Foto bersama. Serta ngobrol sesaat dengan beliau dan Ternyata Bang Beng masih ingat dengan Panyoet. Komunitas Komik Aceh terhebat Ini.

Akhirnya pada malam pengumuman, saya memperoleh juara 2 setelah Wawan Sebastian dari Jawa Barat sebagai juara pertama dan Dwiki Pribadi dari Sulawesi Tengara sebagai juara 3, dan Aceh hanya mengondol satu-satunya piala dari lomba ini. Setidaknya Aceh tidak pulang dengan tangan kosong.
Huuftt... Demikian teman2 Pengalaman saya dalam mengikuti lomba. Semoga menginspirasi teman2 panyoet.. :P