Mungkin sebagian dari kita heran
menemukan seseorang yang rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk
menyelesaikan kerjanya. Ada pula yang meninggalkan ibu serta bapak di kampung dan
merantau memikul secuil harapan. Bagaimana mereka mampu memikul semua itu? Bagaimana
pula dengan para petani yang memikul padi dari ujung sawah dengan pundaknya? Kekuatan
darimana yang mampu mendinginkan terik panas, atau menghangatkan dinginnya
angin malam.
Kekuatan itu bernama cinta. Darinyalah
kekuatan itu lahir dan tumbuh tak mudah tumbang. Cinta yang melahirkan harapan
dan pengabdian kepada siapa mereka persembahkan. Kepada ibu, bapak, istri,
anak, masyarakat dengan generasi yang harus terus kreatif.
Pernah kita duduk termenung, lalu
sekedar iseng mengingat ibu dan bapak kita? Dibalik pintu kamar tak jarang kita
mengurung diri seolah masalahmu tak lebih besar dari ujung kuku. Sedangkan ibu
bapak di dapur memikirkan keadaanmu yang mulai enggan menjawab tutur katanya.
![]() | |
Larii mengejar mimpi. ^0^ |
Bila kamu sedang merasa kurang,
membutuhkan tambahan waktu yang kurang karena telah habis terpakai untuk
mengeluh. Kenanglah punggung bocah kecil yang mengendarai becak tua dan
berkali-kali naik turun dari satu tong sampah ke tong sampah lain demi sebuah
botol. Kenanglah ibu bapakmu yang lebih memilih diam dengan ulahmu yang jauh
dari menyenangkan. Kenanglah senyum dan tawa mereka yang selalu menanti
cerita-cerita indahmu. Kamu harus bertahan!
Atas nama cinta, Tuhan telah
memberi waktu kepada kita semua adalah sama. 24 jam, kalau kamu bisa
melakukannya atas nama cinta. Maka kamu tinggal tersenyum, dan lihat hasilnya!
Kamu bisa!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Beri jejakmu di sini. Terimakasih. ^_^